
2. Rafflesia arnoldi di Sumatra
3. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) di Kalimantan

4. Kayu Eboni (Diospyros sp) di Sulawesi
Eboni (Diospyros celebica Bakh) merupakan salah satu jenis tanaman kayu endemik Pulau Sulawesi, dengan daerah penyebaran utamanya berada di Sulawesi Tengah. Jenis kayu Eboni biasanya tumbuh di hutan dataran rendah, sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, dengan jenis tanah mulai dari tanah kapur, tanah latosol sampai podsolik merah kuning. Dengan kata lain, kayu hitam hidup di daerah Miskin hara atau dapat dikatakan hidup di daerah yang kurang subur dimana daerah itu kurang zat-zat Nitrogen, Kalsium, Fosfor, Kalium. Kayu Hitam baru bisa hitam jika sudah berumur 100 tahun, dan kualitas kayu hitam yang bagus jika kayu tersebut tumbang sendiri, karena jika kayu hitam ditebang dalam waktu yang kurang layak maka kayunya tidak hitam dan kualitas kayu masih rendah.
Jenis kayu hitam yang ada di Sulawesi Tengah bermacam-macam. Mulai dari jenis Gubal, yaitu jenis kayu hitam yang di dalamnya terdapat banyak kandungan warna merah. Jenis kayu Gubal ini terdiri dari 2 jenis yaitu jenis Temasa (serat lurus dengan warna agak merah) dan Memasa (serat agak bengkok dengan warna agak merah). Pasaran Hongkong sangat menyukai jenis ini. Selain itu ada pula jenis Batang Matches, yaitu jenis kayu hitam yang berwarna hitam dengan serat lurus dari ujung ke ujung. Jenis ini merupakan jenis kayu hitam yang paling banyak terdapat di Kabupaten Poso dan termasuk jenis kayu yang paling mahal dan banyak diminati orang-orang pada umumnya.
Karena jumlah/populasi di alam secara drastis menurun, maka sejak tahun 1990 kayu eboni sudah dinyatakan sebagai jenis kayu yang terkena larangan tebang dan dilindungi (boleh dilakukan eksploitasi atas persetujuan dan ijin khusus dari Dephut). Peraturan larangan ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 950/IV-TPHH/90, yang ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Tengah.
Kayu Eboni sudah lama dikenal di dunia perdagangan internasional dengan nama Macassar Ebony. Karena sifatnya yang keras dan teksturnya yang indah, kayu ini biasa digunakan untuk leher papan-grip biola atau gitar berkualitas tinggi. Biola dengan neck dari eboni bisa mencapai 4000 euro perbuahnya. Dipasaran International harga perkubiknya bisa mencapai Rp. 30 juta.
5. Kayu Cendana (Santalum album) di Nusa Tenggara

6. Sagu (Metroxylon sagu) di Papua

7. Matoa (Pometia pinnata) khas dari papua
8. Rafflesia borneensis di Kalimantan
9. Rafflesia cilliata di Kalimantan Timur
10. Rafflesia horsfilldii di Jawa
11. Rafflesia patma di Nusa Kambangan dan Pangandaran
12. sawo kecik (Manilkara kauki) di Jawa
tanaman ini udah mulai langka nih gan.
13.Bambu manggong (Gigantocholoa Manggong)

14. ketapang (Terminalia cattapa) di Jawa
15. nyamplung (Calophyllum inophyllum) di Jawa
16. kepuh (Sterculia foetida) di Jawa
17. keben (Barringtonia asiatica) di Jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar